Senin, 05 Januari 2009

ADAKAH ORANG LAIN BERDOA UNTUK KITA

Seorang Hakim jatuh dikamar mandi dan akhirnya sakit karena stroke. Sudah 10 malam dirawat di RS di ruang ICU tapi dia belum sembuh2 juga, malahan sakitnya makin parah saja. Menurut Dokter bahwa si Hakim terkena stroke karena pengaruh jantung lemah, darah tinggi, gula tinggi dan kelebihan kolesterol, sehingga menurut analisa Dokter susah sembuhnya kecuali ada keajaiban dari Allah SWT. Di saat orang-orang terlelap dalam mimpi malamnya, dalam dunia roh seorang Malaikat menghampiri si Hakim yang terbaring tak berdaya tsb. Lalu Malaikat berkata kepada si Hakim, "Kalau dalam waktu 24 jam ada 50 orang berdoa buat kesembuhanmu, maka kau akan hidup. Dan sebaliknya jika dalam 24 jam jumlah yang aku tetapkan belum terpenuhi, itu artinya kau akan meninggal dunia!!! Si Hakim menjawab dengan penuh keyakinan "Kalau hanya mencari 50 orang, itu mah gampang". Mendengar jawaban si Hakim maka Malaikat pun pergi dan berjanji akan datang 1 jam sebelum batas waktu yang sudah disepakati.Tepat pukul 23:00, Malaikat kembali mengunjungi si Hakim yg dengan antusiasnya bertanya, "Apakah besok pagi aku sudah pulih Pastilah banyak yang berdoa buat aku, jumlah rekan kerja termasuk stafku, kolega dan koneksiku yg pernah aku bantu perkaranya lebih dari 50 orang, bahkan ribuan orang, jadi kalau hanya mencari 50 orang yang berdoa pasti bukan persoalan yang sulit bagi saya". Mendengar kata2 si Hakim, lalu dengan lembut si Malaikat berkata, "Anakku,aku sudah berkeliling mencari suara hati yang berdoa buatmu tapi sampai saat ini baru 3 orang yang berdoa buatmu, sementara waktumu tinggal 60 menit lagi. Rasanya mustahil kalau dalam waktu dekat ini ada 50 orang yang berdoa buat kesembuhanmu". Kemudian tanpa menunggu reaksi dari si Hakim, langsung si Malaikat menunjukkan layar besar berupa TV untuk memprlihatkan siapa 3 orang yang berdoa buat kesembuhan si Hakim. Di layar itu terlihat wajah duka dan pilu dari sang istri bersama 2 orang putra-putrinya yg masih kecil, sedang berdoa dengan khusuk dan tampak ada tetesan air mata di pipi mereka". Kata si Malaikat, "Aku akan memberitahukanmu,kenapa Tuhan rindu memberikanmu kesempatan kedua dalam hidupmu?! Itu karena doa istri dan anak-anakmu yang tidak putus-putus berharap akan kesembuhanmu" Kembali terlihat dimana si istri sedang berdoa jam 2:00 subuh, " Tuhan, aku tahu kalau selama hidupnya suamiku bukanlah suami atau ayah yang baik! Aku tahu dia sudah mengkhianati pernikahan kami, aku tahu dia tidak jujur dalam tugasnya sebagai Hakim, dan kalaupun dia memberikan sumbangan ke Mesjid atau Panti Asuhan, itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menutupi perbuatannya yang tidak benar dihadapanMu. Tapi Tuhan,tolong pandang anak-anak yang telah Engkau titipkan pada kami, mereka masih membutuhkan seorang ayah. Hamba rasa tidak mampu membesarkan mereka seorang diri". Setelah itu istrinya berhenti berkata-kata tapi air matanya semakin deras mengalir di pipinya yang kelihatan tirus dan pucat karena kurang istirahat". Melihat peristiwa itu, tanpa terasa, air mata mengalir di pipi si Hakim. Timbul penyesalan bahwa selama ini bahwa dia bukanlah suami yang baik, dan bukan ayah yang menjadi contoh baik bagi anak-anaknya. Malam ini dia baru menyadari betapa besar cinta istri dan anak-anak padanya. Dia teringat kembali perbuatan yg telah menghianati perkawinan dgn cara berselingkuh dgn wanita lain, memperjual-belikan perkara/putusan dalam tugasnya sbg hakim. Waktu terus bergulir, waktu yang dia miliki hanya 10 menit lagi, melihat waktu yang makin sempit semakin menangislah si Hakim ini, menangis dalam penyesalan yang luar biasa. Tapi waktunya sudah terlambat!, sebab tidak mungkin dalam waktu 10 menit ada yang berdoa 47 orang untuk dia Dengan setengah bergumam dia bertanya," Apakah diantara teman kantorku, kerabatku, teman kolegaku, teman organisasiku tidak ada yang berdoa buatku?" Jawab si Malaikat, " Ada beberapa yang berdoa buatmu. Tapi mereka tidak Tulus. Bahkan ada yang mensyukuri penyakit yang kau derita saat ini. Itu semua karena selama ini kamu arogan, egois dan bukanlah atasan yang baik saat kamu duduk sbg pimpinan. Bahkan kau tega mencederai tugas muliamu sbg Hakim, kau tega membebaskan orang yg harusnya dihukum, sebaliknya kau hukum orang yg harusnya dibebaskan, dan itu semua kau lakukan semata-mata hanya karena materi/uang". Si Hakim tertunduk lemah mendengar kata-kata si Malaikat, namun si Hakim pasrah kalau malam ini adalah malam yang terakhir buat dia. Tapi dia minta waktu sesaat untuk melihat istri dan anak-anaknya yg tercinta yang setia menjaganya sepanjang malam. Air matanya mengalir tambah deras, ketika melihat anaknya yang sulung tertidur dikursi rumah sakit dan si istri yang kelihatan lelah juga tertidur di kursi sambil memangku si bungsu. Ketika waktu menunjukkan pukul 24:00, tiba-tiba si Malaikat berkata," Anakku, Tuhan melihat air matamu dan rasa penyesalanmu...! Kau tidak jadi meninggal, karena ada 47 orang yang berdoa buatmu tepat jam 24:00". Dengan terheran-heran dan rasa tidak percaya, si Hakim bertanya siapakah yang 47 orang itu yg telah berdoa untuknya?!Sambil tersenyum si Malaikat menunjukkan suatu tempat yang pernah dia kunjungi bulan lalu. Bukankah itu Panti Asuhan? kata si Hakim pelan. "Benar anakku, kau pernah memberi bantuan bagi mereka beberapa bulan yang lalu, walau aku tahu tujuanmu saat itu hanya untuk mencari popularitas saja dan untuk menutupi segala perbuatanmu yg tidak benar. Lebih lanjut si Malaikat berkata, "Tadi pagi, salah seorang anak panti asuhan tersebut membaca di koran kalau seorang Hakim terkena stroke dan sudah 10 hari di ruang ICU RS. Setelah melihat gambar di koran dan yakin kalau pria yang sedang koma itu adalah kamu, yaitu pria yang pernah menolong mereka shg mereka bisa bersekolah lagi, akhirnya anak-anak panti asuhan tsb sepakat berdoa buat kesembuhanmu". Setelah berkata begitu, si Malaikat tiba2 menghilang dari hadapan si Hakim, dan beberapa hari kemudian si Hakim sembuh dari penyakit yg diderita. Selanjutnya si Hakim mulai masuk kantor melaksanakan tugasnya mulaianya sbg Hakim dgn satu tekad bulat "Dia tidak akan lagi mencederai dan menghianati perkawinan dan juga jabatan"....???!!! Jika kita renungkan, ternyata "doa" sangat besar kuasanya. Tak jarang kita malas, tidak punya waktu, tidak terbeban untuk berdoa bagi orang lain. Ketika kita mengingat seorang sahabat lama/keluarga, kita pikir itu hanya kebetulan saja padahal seharusnya kita berdoa bagi dia. Mungkin saja pada saat kita mengingatnya dia dalam keadaan butuh dukungan doa dari orang-orang yang mengasihi dia. Dan disaat kita berdoa bagi orang lain, kita akan mendapatkan kekuatan baru dan kita bisa melihat kemuliaan Tuhan YME dari peristiwa yang terjadi. Oleh karena itu hindarilah perbuatan menyakiti orang lain, sebaliknya perbanyak berdoa buat orang lain, perbanyak kebaikan dan kemuliaan bagi orang lain,karena pahlawan sejati, bukan dilihat dari kekuatan phisiknya,tapi dari kekuatan hatinya...!!! Semoga tulisan ada maknanya yg dapat kita petik bersama..., Amin...

2 komentar:

Anonim mengatakan...

mmmm,,, pesan yang apik,,, lam kenal maz...

Aryo Karlan mengatakan...

makasih vee dah mampir, salam juga buat kamu dan skeluarga

Posting Komentar

Terimakasih atas komentar anda

◄ Posting Baru Posting Lama ►
 

Copyright © 2012. PULPEN - All Rights Reserved B-Seo Versi 4 by Blog Bamz